Laman

Jumat, 28 Januari 2011

Selamat Jalan Cantik!! (1)

Udah dari kemarin mau nulis ini, tapi ternyata saya belum begitu kuat untuk menulis tentang Dia..
Dia yang dengan sabar menikmati segala penderitaannya selama ini..


Waktu dapet kabar keadaannya memburuk, saya langsung "ngetwit" begini:
"Inget pertama kli dibuatin twitter sm diajarin gmn mainnya sm @ :("
"yang ngajarin buat facebook jg si @ "
Dia mengajarkan saya banyak hal, dan banyak hal yang saya tanyakan ke dia. Dia selalu luangkan waktu untuk saya, dengan kesibukan yang dia punya. Dan dia sangat sibuk. she loves being busy.. i see it..
Terakhir saya melihatnya ketika dia sudah dalam keadaan membaik, bahkan kata dokter sudah boleh pulang, namun harus pindah ke ruangan, karena sebelumnya dia di ICU.
Saya senang mendengarnya, sudah banyak rencana yang kami buat. Nonton Harry Potter, kumpul2 lg, bahkan terpancar keoptimisan dari wajahnya ketika suster bilang dia sudah bisa pulang.
everything is good..
Dia selalu mencoba bangga dengan apa yang terjadi dengan dirinya. Dia tidak ingin terlihat lemah di depan kami semua. Dia menjadi lebih sinis menghadapi tatapan orang2 yang memandang kasian padanya. Dia tidak suka jika orang yang menengoknya menanyakan kenapa dia begini, kenapa badannya bengkak, dia tidak suka itu. Karena itu ketika saya menjenguknya pertama kali, saya hanya tersenyum dengannya, menciumnya, dan memandangnya seakan dia tidak berada di tempat tidur itu.. Saya hanya menanyakan luka bekas infusnya, dan tidak berkomentar apapun, karena saya sadar, saya disana untuk menghiburnya. Dan saya memilih untuk tidak menceritakan apa2, seperti yang biasa saya lakukan setiap kita bertemu.
Tidak seperti waktu pertama kali dirawat di RS, yang mana saya menemaninya hampir setiap malam, kali ini karena kesibukan saya dengan tugas2 saya, saya hanya beberapa kali menemaninya. Itu pun tidak pernah di ruang rawat, tp selalu ketika dia di ICU, yang artinya, dia tetap sendirian di ruangan itu.
Kesekian kali saya menengoknya, akhirnya saya melihat keadaannya (sebelumnya saya selalu terlewat dari jam besuk), dalam hati saya berkata dia pasti membenci keadaannya sekarang, dimana dia tidak bisa melakukan aktivitas yang dia sukai. Namun saya mencoba untuk tetap tersenyum dengannya, karena saya tahu, dia tidak suka dipandang lemah. dengan bangga dia menceritakan bahwa, dokter yang menanganinya tidak lagi satu orang, tapi sudah banyak dokter, dia ceriakan itu seakan hal tiu adalah hal yang membanggakan, padahal saya tahu, semua organ penting tubuhnya sudah terkena efek dari penyakitnya. Namun saya hargai semangatnya.. dan saya hanya tersenyum, dan menanyakan bagaimana perasaan dia, "pasti lo bosen ya dil disini. tapi yaudah sabar ya" dengan gaya saya yang asal itu.



"She's smart, she's uniq, she's creative, she's down to earth.. Love you @ .."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar