(Ini tulisan gw tentang Agni yang dicut sama editor karena jatah halaman. Awalnya bikin buat Selebritis, taunya setelah beberapa hari sehari selesein ini krn kejaran deadline, tiba-tiba dikasih tau, artikel 3 halaman ini dipotong untuk jadi satu halaman untuk cerita sampul. But, it's oke, semua pekerjaan harus dinikmati.)
Ia
ingin menjalani hidupnya dengan senang. Yang membuatnya senang adalah berbagi
dengan orang-orang yang kurang mampu.
Empat
tahun menikmati hiruk pikuk dunia jurnalistik sebagai eksekutif editor di sebuah majalah remaja dirasa Agni Pratistha Arkadewi Kuswardono (25) sudah cukup. Dia tak sanggup lagi
membendung kerinduan pada dunia akting yang membesarkan namanya, bahkan sebelum
dia memenangi gelar Putri Indonesia
di tahun 2006. Namun selain kembali ke dunia seni peran, Agni juga memiliki
segudang mimpi dan keinginan yang ingin ia wujudkan.
Kampanye
Hidup Sehat
Terapi hormon yang dijalaninya dua tahun lalu
membawanya berkenalan dengan olahraga lari yang akhirnya begitu digandrungi
oleh wanita yang terpilih sebagai Nike
Running Influencer karena konsistensinya akan olahraga dan gaya hidup
sehat. Olahraga yang awalnya ia lakukan untuk pengalihan stress akibat hormon
yang berantakan pasca operasi kista yang dideritanya malah menjadi kegiatan
yang ingin ia tularkan kepada orang-orang terdekatnya.
Karena kecintaannya terhadap lari juga, Agni
berkeliling negara-negara Asia Selatan seperti, Singapura, Filipina atau
Malaysia untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan lari yang diadakan di negara-negara
tersebut. Tidak hanya itu, bersama Sigi
Wimala, sang kakak, ia memiliki agenda rutin seperti trip sister untuk lari bersama di luar negeri. Dan bulan oktober
nanti, mereka berdua akan berangkat ke Amerika sebagai tujuan trip sister
mereka selanjutnya.
“Lari itu buat aku is a thing that I need to do everyday. Aku merasa senang setelah
olahraga.” Ungkap dara kelahiran Canberra,
Australia ini. Tidak hanya rutin melakukan olahraga, Agni juga merubah pola
makannya. Sekarang ia sama sekali tidak mengkonsumsi junk food dan daging
merah, hanya mengkonsumsi ayam kampung, atau makanan yang bebas gula dan garam.
Ini semua berawal di mana di tahun 2011 Agni
harus menerima ketika dokter mengatakan bahwa di rahimnya tumbuh kista yang
sudah besar dan harus segera dioperasi. “Ketika dokter bilang begitu aku masih
tenang saja. Aku malah excited sehingga minta bius setengah saja biar bisa
lihat jalannya operasi. Namun setelahnya aku baru merasakan sakit seperti orang
yang habis melahirkan caesar.” Cerita
pemeran Diana di film Cinta Tapi Beda
ini tetap ceria.
Sebenarnya Agni termasuk wanita yang rajin
melakukan check up rutin untuk
kesehatannya. Makanya ketika dokter mengatakan kistanya sudah besar sekali dan
harus segera dioperasi, Agni sempat tidak percaya. “Sebelumnya-sebelumnya aku check up kista itu belum ada. Tapi memang
perkembangan kista itu dari 2010 ke 2011 cepat sekali.” Ungkapnya.
Namun dari pengalaman itulah Agni mendapatkan
banyak pelajaran. Dia menyadari betapa mahalnya sebuah kesehatan. Apalagi
setelah operasi, dirinya harus menjalani terapi hormon. Inilah masa terberat
untuk Agni. Selain kulitnya yang menjadi kering dan perih, dan lagi harus
menjaga makan, Agni juga harus menghadapi moodnya
yang tidak stabil efek dari hormon yang
berantakan. “Aku benar-benar ngedrop ketika itu. Aku seperti wanita yang sudah menopause. Selalu kepanasan dan bisa
nangis sesenggukan cuma karena digigit nyamuk.” Kenangnya.
Agni yang begitu senang beraktivitas merasa
harus melakukan sesuatu untuk bisa mengontrol moodnya. Aktris yang baru saja
menyelesaikan syuting untuk sebuah film Australia
berjudul Messagement ini pun
mengambil pilihan untuk berolahraga daripada meminum obat yang disarankan
dokter guna mengurangi efek terapi hormonnya tersebut. Dan Ia memilih lari. Sejak
itu tiap hari pukul 4 pagi Agni sudah keluar rumah untuk lari keliling komplek
rumahnya. “Awalnya sedikit, 1 kilometer, 2 kilometer, lama-lama nambah terus.”
Jelasnya semangat. Lari terus ia lakukan sampai sekarang. Bahkan saat ini ia
juga menjalani olahraga lain seperti pilates dan boxing.
Pengalaman ini dirasa Agni begitu berharga.
Dengan kejadian ini, sekarang ia lebih concern
terhadap kesehatan. Ia juga ingin berbagi pengalamannya dengan orang-orang
terdekatnya. “Aku ingin tularin gaya hidup sehat ini ke orang-orang terdekatku.
Aku ingin share apa yang aku tahu,
apa yang aku rasa. Jadi bukan yang menggurui seperti itu.” Ceritanya. Karena
itu juga, Agni pun ingin menulis buku tentang kesehatan yang saat ini sedang ia
garap, namun sedikit tertunda karena kesibukannya di dunia entertainment.
Dari hobinya ini juga saat ini Agni sedang merintis
sebuah komunitas lari yang ia mulai di social media twitter. Dengan hastag #activeme, Agni mengajak para followers-nya
untuk share pengalamannya
beraktivitas. “Rasanya senang sekali banyak followersku yang berbagi cerita
tentang aktivitas mereka, seperti berolahraga atau berjalan untuk ke tempat
makan siang.”
Dengan celotehnya di dunia maya juga, Agni
mendapatkan teman-teman baru berlari. Banyak remaja-remaja yang sengaja
menghampirinya di Senayan untuk berlari bersama dirinya. Semakin lama semakin
banyak yang mengikutinya lari, bisa sampai belasan orang. Dari sinilah niat
Agni untuk membuat sebuah komunitas berawal.“Aku ingin kampanye dan komunitas
ini nantinya membuat gaya hidup sehat itu menjadi sebuah gaya hidup bukan hanya
sekedar tren.” jelasnya
Membangun
Sekolah Gratis
Dibesarkan oleh orang tua yang berprofesi
sebagai dosen, membuat artis yang pernah terpilih sebagai Asia Model Star Award di Seoul tahun 2012 kemarin ini begitu
menyukai dunia pendidikan. Dari remaja pun Agni sudah rutin ikut kegiatan
sosial yang diadakan oleh teman-temannya. Bahkan, jauh sebelum terkenal, Agni
sudah aktif mengajar anak-anak jalanan di sekitar Jabodetabek. Kepedulian akan
sesama ini yang menebalkan niatnya pada cita-cita untuk membangun sekolah
gratis di Indonesia. “Kita tidak bisa selalu minta kepada pemerintah, karena
itu selagi kita bisa melakukan sesuatu ya kita lakukan. Tapi aku akan bangun
skeolah ini did aerah, bukan di Jakarta.” Jelas Agni.
Agni tidak hanya sekedar bicara. Segala
pekerjaan yang ia lakukan sampai hari ini semata untuk memenuhi impiannya
memberikan pendidikan gratis untuk anak-anak Indonesia di daerah. Ia mengaku
memiliki tabungan yang khusus ia sisihkan untuk proyek impiannya tersebut. Ketulusan
ini yang membuat Agni memilih untuk menyimpan uangnya di tabungan yang ia beri
nama ‘sekolah masa depan’ demi obsesinya untuk itu daripada memikirkan
investasi property layaknya wanita
seumurnya.
“Aku ingin buat sekolah yang ada
puskesmasnya. Intinya aku mau mereka nanti yang sekolah disana itu terampil dan
bisa cari uang dari keterampilannya itu.” Cerita Agni semangat. “Aku yakin
Indonesia bisa jadi negara yang super, apalagi dengan anak-anak muda yang hebat
dan berprestasi seperti sekarang ini, tapi masalahnya, apakah mereka mau
berbagi.” Lanjutnya.
Penyuka sejarah ini juga akan berangkat ke
pedalaman Papua untuk mengajar penduduk setempat yang masih buta huruf dan
tidak bisa berhitung. Ia akan bermukim disana selama tiga bulan bersama suku
asli Papua. Kesempatan emas ini ia dapatkan dari sahabatnya, yang juga memiliki
passion yang sama dengan dirinya.
Pingkan, sang sahabat yang mencari koneksi dengan keuskupan gereja di Papua mengajak
Agni untuk menjadi pengajar di daerah pemukiman penduduk disana. Ide ini pun
benar-benar muncul dari diri Agni dan sang sahabat, karenanya mereka bergerak
sendiri untuk ini, tanpa bantuan sebuah lembaga atau apa pun. Ini seperti hal
yang sudah lama mereka impikan dan akhirnya menjadi kenyataan.
Bukan baru ini saja Agni melakukan kegiatan
sosial semacam ini. Ketika kuliah, ia dan Pinkan rutin mengirimkan kado-kado
natal untuk panti asuhan di daerah-daerah, seperti Kupang dan Ambon. Walaupun
berbeda agama, Agni memandang semua manusia adalah sama.
Siap
Melabuhkan Hati
Kekangenannya untuk bermain film membuatnya
memutuskan untuk mundur dari sebuah majalah remaja tempatnya bekerja. Tidak
menunggu lama untuk kembali ke dunia entertainment,
Agni langsung dibanjiri tawaran film dan acara-acara tv.
Setelah kemunculan perdananya di film Cinta Tapi Beda garapan Hanung Bramantyo, Agni kembali bermain
di film yang diangkat dari kisah nyata 9
Summer 10 Autumn yang rilis April 2013 ini. Di film ini Agni harus
menaikkan berat badannya sebanyak 6 kilo dan menghitamkan kulitnya demi totalitasnya
berperan. Walau hanya mendapatkan peran pembantu, namun Agni begitu mengidam-idamkan
peran ini karena di sini ia bisa mendapatkan pengalaman bermain dengan
aktris-aktris senior seperti Alex Komang
dan Dewi Irawan.
Agni juga saat ini bermain di sebuah action series bersama Reza Rahardian dan Tara Basro. Tidak hanya itu, ia pun berkesempatan untuk keliling
Indonesia melalui acara travelling di
salah satu stasiun televisi swasta yang ia pandu bersama artis-artis cantik
lainnya seperti Franda, Rianti, dan Tya Ariestya.
Dengan
segala aktivitas dan mimpi-mimpi yang
ingin ia wujudkan, Agni juga sedang
mempersiapkan pernikahan impiannya. Setelah putus dari Dion Wiyoko, Agni tidak perlu waktu lama untuk meyakinkan hati menerima
pinangan dari pasangannya saat ini. “Ketika dia lamar aku, aku cuma ingat pesan
nenekku, tutup mata, dan bayangin cowok itu grow
old with you, caring your babies, dan saat itu aku yakin, he’s the one. Aku pun terima lamaran
dia.” Cerita Agni sumringah.
Diakui
wanita yang akan melangsungkan pernikahannya akhir tahun ini, ia memang tipe
wanita yang tidak perlu waktu lama untuk memulai sebuah hubungan baru setelah
putus. “Kalau kata orang ketika pacaran kasih rasa sayangnya 70 persen saja,
aku tidak begitu. Buat aku, aku memberikan 100 persen. Tapi ketika hubungan itu
berakhir, ya sudah aku tidak ingin mengingat-ingat yang sudah lewat.”
Ungkapnya.
Walapun belum lama kenal dan dekat dengan
tunangannya, Agni mengaku langsung merasa klik dengan sang pujaan hati. Menurutnya,
selama menjalin hubungan dengan seseorang, Agni jarang melewati proses
pendekatan, ia lebih suka mengobrol dan berdiskusi untuk mengenal lebih dekat
sang calon pencuri hati dengan berteman.
“Menurutku, ga ada pasangan di dunia ini yang
bisa cocok banget, semua itu kembali lagi pada keterampilan berpasangan
masing-masing orang. Dan aku merasa sangat nyambung sama pasanganku yang
sekarang, dari dia aku belajar untuk menyeimbangkan hidupku.” Cerita Agni
dengan senyum terkembang di wajahnya.
Ayu
Widya S