Di balik semua kegagalan dan
kesedihan ini, kenapa harus mempertanyakan semua tawa yang ada. Kita hanya
menertawakan diri setelah berhasil melewati satu part kehidupan yang memang
nyatanya tidak mudah. Namun kami tetap BAHAGIA! Sumpah demi tawa kami saat ini.
Sebenarnya udah dari kemarin mau
nulis soal ini. Tapi masih kebentur sama deadline kerjaan. Yaaaaa… gitu deh. Klo
kata mantannya temen sih, deadline dikejer, jodoh ditungguin. Quote macam apa
itu… tapi bener sih. Kita jadi lebih takut sama deadline daripada ga dapet
jodoh. (melanturrrrr…)
Tapi tiba-tiba aja pengen nulis
ini setelah, my best friend just sent me a bbm. She told me that she is single
(again). Gambaran sedikit aja, karena singkat banget itu hubungan, gw aja belum
sempet dikenalin sama sang pacar.
Kadang kepikir begini, apa yang
terjadi saat ini, adalah hal yang benar-benar ga pernah gw bayangkan
sebelumnya. Di khayalan masa kecil dan remaja gw, gw ga pernah membayangkan,
putusnya gw sama pacar bukan karena hal perselingkuhan atau kebosanan. Gw bahkan
dulu bertanya, kenapa orang bisa putus cinta. Kecuali karena selingkuh dan cowok
atau ceweknya brengsek, menurut gw suatu hubungan itu ya ga bisa putus. Tapi yaaa…
ini kan realita hidup yaaa.. nyatanya banyak aja gitu masalah yang muncul. Ketidak
yakinan, yang katanya ketidak cocokan, yang katanya ketidakadilan. Apalah dengan
itu. Mungkin sahabat gw itu juga ga pernah ngebayangin her love destinynya
bakal begini. Tapi ya inilah hidup kan?!
Orang-orang di luar sana berpikir
kita tidak cukup dewasa menertawakan kebodohan sendiri. Tapi apalagi yang lebih
baik dari kesadaran atas sebuah kebodohan daripada tidak pernah sadar kalau
dirinya tidak cukup baik? Dengan diam saja juga tidak menjamin kita menjadi si
baik. Hidup ini penuh dengan penilaian orang lain. Nyatanya saat ini juga masih
banyak orang-orang yang membuat keputusan untuk orang lain, bukan untuk dirinya
sendiri. Lalu, kalau begini ceritanya, siapa yang dinilai baik? Si pengambil
keputusan yang hidup bukan untuk dirinya sendiri atau yang ditinggalkan, dia
yang mencoba menerima ketidak jelasan yang akhirnya malah mendapatkan sebuah
perpisahan.
Hidup itu absurd. Tidak ada pakem
pada sebuah penilaian. Ketika kamu melihat sisi yang berbeda, kamu mendapatkan
penilaian yang berbeda. Jadi apa iya, penilaian kita pada
sesuatu itu adalah keegoisan kita ingin melihat dari sisi yang mana?!
ABSURD kan?! Memang iya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar