Biasa
deh, keingat jaman dulu dan buka-buka youtube untuk lihat-lihat. Dan pilihannya
tertuju pada lagu ronan keating “when you say nothing at all” yang jadi
soundtracknya nothing hill.
Hmmm
ketika remaja beberapa kali nonton film ini. Hugh Grant si playboy jadi cowok
nerd dan Julia Roberst yang selalu anggun. Pasangan yang tepat untuk film ini.
Jalan ceritanya biasa aja. Tapi emang kadang orang terlalu banyak berpikir
untuk sebuah cinta. Itu memang nyata, tapi ini kan film yaaa… dan ya sudah lah
yaaa… selama ini apa yang gw jalani jauh dari ending-ending kayak di film-film
atau ftv-ftv (gw ga suka ftv, dan ga nonton itu. Sory rio dewanto!)
I
love the movie and the soundtrack. Lagu ronan keating ini bahkan menurut gw,
beberapa kali jadi theme song percintaan gw. Hahahaha… “the smile on your face
let me know that you need, the truth in your eyes sayin you never leave me..
the touch of your hand say you’ll catch me wherever I fall, you say it best
when you say nothing at all” . yaaa terkadang suatu hubungan begitu kan. Turst,
need, care and the best is nothing at all. Apapun alasannya itu.
Ohh
ya, ketika tulis ini juga jadi ingat novel favorit P.S I LOVE YOU. Dan nulis
ini juga sambil dengerin lagunya The Pogues yang I love you till the end. Walau
tanpa irama yang mendayu dayu, lagu ini sebenarnya romantis banget. Ok, and I’m
waiting for a man who will sing this song for me.
Dan
dari hal-hal yang teringat kembali ini lah, saya menyadari, sudah cukup lama
saya melupakan beberapa mimpi-mimpi saya. Saat ini saya seperti terbangun
kembali dari tidur lama saya. Saya seperti melupakan mimpi mimpi kecil yang
saya bawa dari kecil. Saya tahu, dan saya cukup realistis, tapi saya termasuk
orang yang menikmati “bermimpi”.
Mungkin
ini tidak begitu saya tulis di tulisan saya sebelumnya. Salah satu alasan saya
berpisah dengan pasangan adalah, akhirnya saya tersadar, dengan dia saya banyak
melupakan mimpi-mimpi saya. entah saya yang kelewat realistis ketika menjalani
hubungan lalu, atau memang saya merasa harus seperti itu. Tapi sepertinya, ini
semua berawal dari semua penerimaan segala kekurangan dan kelebihan. Tapi ya
sudahlah tidak usah dibahas lebih lanjut. Maybe in the next artikel.
Balik
lagi ke P.S I LOVE YOU, I really love this novel. Dan saya menangis ketika
membaca dan menonton filmnya. Saya benar-benar suka dengan acting Gerard Butler
di sini, walaupun sebenarnya agak kurang nyaman dengan pilihan Hilarry Swank
peranin Holly. Karena di imajinasi saa, Holly orang yang sedikit rapuh. Dan
Hilarry terlalu “hard” untuk peran holly, dari segi face.
Apa
yang bikin gw nangis ketika membacanya? Adalah surat-surat Gerry. Ga seromantis
yang akan diperkirakan. Tapi bagaimana, dengan cara apapun dia ingin sebisa
mungkin mendampingi sang istri yang ia tinggalkan. Walaupun hanya dengan sebuah
surat.
Ok!
Gw sadar tulisan ini agak berantakan. Tapi biarlah! Ini emang karena gw lagi
mau nulis aja. Jadi emang agak ga jelas bahasannya. Dan sekarang lagi bingung
mau nulis apa lagi.
Okeee.. dan youtube sekarang menayangkan
soundtrack, My Best Friend Wedding. Ini juga salah satu film yang gw nikmati
waktu remaja. Bahkan lagu “Wishing and Hoping” and “Say a Little Pray For You”
selalu ada di track list hp waktu jaman kuliah. Dan kayaknya film-film komedi
romantis jaman dulu itu lebih nyenengin daripada sekarang. Yaaa… jaman juga udah
berubah sih ya. Pandangan orang juga udah berubah.
And….
Next destination berhenti di film Made of Honor. Entah udah berapa kali nonton
film ini. Tapi ga pernah bosen. Banyak cerita sejenis seperti ini. Sahabatan,
dan tanpa sadar saling jatuh cinta. So klise kan?! Pernah ada cerita sahabatan
yang seindah ini? Salah satu temen gw ada yang ngalamin ini, gw piker dia bakal
everlasting, nyatanya ga juga ya. Yaaa…. Entah alasannya apa. Tapi, kayaknya
jatuh cinta sama sahabat sendiri bukan pilihan yang baik deh. Kecuali kalau
sahabat cowo lo seseksi Adam Levine atau Justin Timberlake.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar